Alasan Utama Pendidikan di Papua Menjadi Tertinggal – Papua memang merupakan pulau terbesar kedua di dunia dengan luas wilayah mencapai 785.753 kilometer persegi. Meskipun dengan capaian tersebut, sumber daya manusia (SDM) di Papua masih tertinggal dalam dunia pendidikan terutama pada masyarakat pedalaman.

Alasan Yang Membuat Pendidikan di Papua Jadi Tertinggal

Melihat masalah pendidikan di Papua yang masih tertinggal, membuat masyarakatnya pun menjadi terlihat lebih suram dan makin terbelakang. Banyak juga yang terkena buta huruf sebagai dampak dari minimnya pendidikan yang ada di Papua. Sulitnya mendapatkan pendidikan slot server kamboja no 1 mengakibatkan pola berpikir para orang tua yang mendidik anaknya untuk lebih baik bekerja daripada meningkatkan kualitas hidup dengan belajar formal dibangku sekolah.

Dari data yang diperoleh United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyatakan bahwa masyarakat di pedalaman Pulau Papua hanya menyelesaikan pendidikan sampai dengan SMP bahkan saking sulitnya sarana prasarana yang ada di sana membuat banyak anak-anak yang berhenti sekolah.

Dari permasalahan tersebut timbul beberapa penyebab baik secara internal maupun eksternal mengapa sampai sekarang pendidikan di Papua masih tertinggal. Padahal apabila tidak segera diatasi bukan hanya merampas hak masyarakat untuk mengenyam masa depan yang cerah bahkan juga bisa mengancam keberlanjutan hidup orang- orang asli Papua.

Kurangnya Tenaga Pendidik

Kehadiran guru dalam dunia pendidikan akan sangat menentukan kelancaran belajar mengajar yang efisien. Kurangnya tenaga slot mahjong pendidik ini juga dapat diklasifikasikan pada daerah pedesaan yang sangat tertinggal. Lebih banyak guru yang memilih untuk mengajar di area perkotaan seperti Jayapura, Timika, dan Merauke.

Kurangnya Bangunan Sekolah

Banyak sekali bangunan yang tidak layak untuk dijadikan tempat sekolah di wilayah pedalaman Papua. Dari mulai atap bangunan yang mulai bocor dan fasilitas yang kurang memadai membuat anak-anak semakin malas dalam kegiatan belajar mengajar.

Minimnya sarana dan prasarana

Ketimpangan yang terjadi di wilayah perkotaan Papua dan wilayah pedesaan terlihat sangat jelas perbedaannya dalam memperkuat layanan pendidikan. Bagi orang-orang asli Papua yang ingin bertekad menempuh pendidikan yang tinggi mereka juga harus melalui berbagai perjalanan yang ditempuh demi untuk bersekolah dengan fasilitas yang memadai.

Kurangnya Kesadaran Pemerintah

Pemerintah di Papua seharusnya mencari cara agar masalah ini cepat dalam proses sehingga dapat mengentaskan ketertinggalan pendidikan yang jika dibiarkan akan menjadi ancaman tersendiri bagi negeri ini.

Tidak Ada Biaya

Biaya menjadi faktor paling utama untuk melanjutkan jenjang pendidikan. Meskipun sudah banyak beasiswa yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah, namun hal tersebut tidak menjadi kelonggaran bagi masyarakat untuk terbuka dalam bidang pendidikan tersebut. Pasalnya program beasiswa ini tidak terpantau dengan baik. Akibatnya, bagi penerima beasiswa tidak mendapatkan keahlian atau arahan Ketika lulus sekolah.